Di setiap brosur APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / tabung pemadam kebakaran biasanya kita melihat informasi mengenai fire rating berupa kombinasi A-B-C, seperti 4-A; 40-B;C. Mengacu ke berbagai referensi, angka di belakang huruf kelas api menunjukkan kapasitas atau kemampuan APAR tersebut untuk memadamkan suatu bahan bakar. sehingga semakin besar angkas tersebut, maka semakin besar kemampuan tersebut untuk memadamkan api yang lebih besar.
Lalu apa yang dijadikan standar untuk memberikan angka di APAR tersebut?, jika mengacu kepada Underwriters Laboratories (UL), mereka mengembangkan standar tentang bagaimana cara melakukan pengetesan APAR dan kapasitasnya yang kemudian hasilnya diberikan angka pada APAR tersebut. Standar tersebut adalah ANSI/UL 711,Rating and Fire Testing of Fire Extinguisher.
Proses pengetesan kelas A menggunakan dua metode pembakaran yaitu pembakaran tumpukan kayu dan panel vertikal yang dibakar, untuk tiap kelas memiliki jumlah kayu, tumpukan dan dimensi yang berbeda beda, informasi lebih detail dapat dilihat di tabel di bawah ini. Untuk sukses dalam pemberian rating, maka APAR tersebut harus bisa lulus dari kedua metode pengetesan tersebut.
Informasi dan pengaturan pengetesan panel vertikal | |||
Rating Kelas A | Dimensi panel kayu | No. 2 fuel oil (ASTM D396) | Berat wol kayu |
(m) | (L) | kg | |
1-A | 2.45 x 2.45 | 3.8 | 4.55 |
2-A | 3.05 x 3.05 | 7.55 | 9.05 |
3-A | 3.65 x 3.65 | 11.35 | 13.60 |
4-A | 4.25 x 4.25 | 15.15 | 18.15 |
6-A | 5.2 x 5.2 | 22.70 | 27.20 |
Informasi dan pengaturan pengetesan tumpukan kayu | |||
Rating kelas A | Jumlah kayu | Dimensi kayu (mm) | Pengaturan tumpukan kayu |
1-A | 72 | 38 x 38 x 500 | 12 susun, tiap susun 6 kayu |
2-A | 112 | 38 x 38 x 635 | 16 susun, tiap susun 7 kayu |
3-A | 114 | 38 x 38 x 735 | 18 susun, tiap susun 8 kayu |
4-A | 180 | 38 x 38 x 800 | 20 susun, tiap susun 9 kayu |
6-A | 230 | 38 x 38 x 925 | 23 susun, tiap susun 10 kayu |
10-A | 324 | 38 x 38 x 1100 | 27 susun, tiap susun 12 kayu |
20-A | 256 | 38 x 89 x 1400 | 16 susun, tiap susun 16 kayu |
30-A | 324 | 38 x 89 x 1625 | 18 susun, tiap susun 18 kayu |
40-A | 400 | 38 x 89 x 1750 | 20 susun, tiap susun 20 kayu |
Kita ambil contoh pengetesan kelas 3-A untuk metode panel vertikal, seperti gambar dibawah, panel vertikal yang sesuai dengan rating kelas 3-A dibakar dengan cara menyiramkan 11.35 liter bahan bakar cair ke panel kayu, kayu wol disebar dan diletakkan di bagian bawah panel kayu (sebagian diletakkan tepat dibawah panel dan sisanya diletakkan agak berjarak dari posisi panel). Pengetesan di awali dengan membakar kayu wol dan dibiarkan beberapa saat dan kemudian sisa kayu wol yang diletakkan agak berjarak didorong ke arah panel untuk memastikan semua permukaan panel kayu vertikal terbakar. Ketika api sudah menyebar ke seluruh permukaan panel, maka operator APAR akan melakukan pemadaman dengan cara menyapu dari kiri ke kanan dan bawah ke atas, APAR dibuka penuh, dan waktu pemadaman di catat waktunya. APAR 3-A harus bisa memadamkan semua panel kayu tanpa ada muncul penyalaan api kembali.
Tes selanjutnya menggunakan tumpukan kayu, mengacu pada tabel di atas, maka tes menggunakan 114 potongan kayu yang ditumpuk 18 susun dengan komposisi jumlah kayu tiap susunnya sejumlah 8. Gambar dibawah menunjukkan model pengetesannya. Pengetesan di awali dengan membakar bahan bakar cair yang di letakkan di nampan di bagiah bawah dudukan tumpukan kayu, ketika semua kayu sudah terbakar, maka operator APAR akan memadamkannya menggunakan APAR yang akan diuji. Untuk bisa di beri rating 3-A, maka APAR tersebut harus bisa memadamkan secara keseluruhan tanpa ada muncul penyalaan api kembali.
Pengetesan untuk rating B, dilakukan dengan metode berbeda yaitu menggunakan nampan yang diisi bahan bakar cair, tiap kelas akan berbeda dimensi nampannya dan jumlah liter dari bahan bakar cair tersebut. Informasi bisa dilihat di tabel di bawah ini. Untuk bisa diberi rating B, maka APAR tersebut harus bisa memadamkan api dari nampan tersebut tanpa ada muncul penyalaan api kembali.
Pengetesan kelas B menggunakan nampan bahan bakar cair | |||
Rating kelas B | Dimensi nampan (m2) | Jumlah bahan bakar (L) | Waktu efektif discharge, detik |
1-B | 0.25 | 12.5 | 8 |
2-B | 0.45 | 23.5 | 8 |
5-B | 1.15 | 58.5 | 8 |
10-B | 2.3 | 117 | 8 |
20-B | 4.65 | 245 | 8 |
30-B | 6.95 | 360 | 11 |
40-B | 9.3 | 475 | 13 |
60-B | 13.95 | 720 | 17 |
80-B | 18.6 | 950 | 20 |
120-B | 27.85 | 1420 | 26 |
160-B | 37.2 | 1895 | 31 |
240-B | 55.75 | 2840 | 40 |
320-B | 74.3 | 3790 | 48 |
480-B | 111.5 | 5680 | 63 |
640-B | 148.6 | 7570 | 75 |
APAR pada umumnya hanya sebagai pemenuhan suatu pesyaratan standar kebakaran dan digunakan untuk api yang kecil, tetapi, jika digunakan oleh operator yang ahli, maka APAR dapat efektif untuk api yang besar. Diluar kemampuan APAR untuk memadamkan api, tetapi kita harus mengajarkan dan menekankan operator APAR baik itu penghuni bangunan maupun pekerja bahwa tugas utama mereka adalah untuk melaporkan setiap kebakaran ke departemen kebakaran dan evakuasi dari bangunan jika api sudah terlalu besar untuk dipadamkan dengan APAR.
Leave A Comment